Korea Utara Ladeni AS dalam Debat Soal Nuklir di DK PBB

Roket yang membawa satelit mata-mata Malligyong-1. Foto: Ist

Jakarta – Duta Besar PBB untukAmerika Serikat dan Korea Utara berdebat di Dewan Keamanan mengenai peluncuran satelit mata-mata pertama Pyongyang dan alasan meningkatnya ketegangan dalam pidato publik yang jarang dan langsung antara kedua pihak bertikai itu.

Setelah hampir enam tahun absen, Korea Utara kembali mengirimkan utusannya ke pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai program nuklir dan rudal balistik yang mereka luncurkan pada Juli 2023. Badan beranggotakan 15 orang tersebut bertemu pada hari Senin, 27 November 2023, juga membahas  peluncuran satelit mata-mata Korea Utara pada 21 November.

Di akhir pertemuan, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield dan Duta Besar Korea Utara Kim Song menyampaikan pernyataan yang tidak direncanakan, terlibat dalam duel tanya jawab di meja dewan, masing-masing berpendapat bahwa negara mereka bertindak defensif.

BACA JUGA:  Pj Gubernur Aceh Lepaskan Rombongan Pawai Takbir Idul Fitri  di Bawah Rintik Hujan

“Salah satu pihak yang berperang, Amerika Serikat, mengancam kita dengan senjata nuklir,” kata Kim kepada Dewan Keamanan.

BACA JUGA:  5 Perusahaan Industri Pertahanan Amerika Serikat Kena Sanksi Cina

“Merupakan hak yang sah bagi DPRK – sebagai pihak yang berperang – untuk mengembangkan, menguji, memproduksi dan memiliki sistem senjata yang setara dengan yang sudah dimiliki dan, atau sedang dikembangkan oleh Amerika Serikat saat ini,” katanya.